DALAM SUJUD
sekuntum doa baru saja
menyentuhku dalam sujud
memaksa hujan kembali membekaskan
dingin, menjadi serupa rindu
yang lekat di jendela
dzikir, sudah lama diganti puisi
kertas-kertas bermalas-malasan
mengintip awan Desember yang gelap
dari balik pintu
kapan kau akan datang lagi
menjembatani ruhku dan Tuhan
dan segala rupa angin
yang dicekam duka?
kapan kau akan hinggap lagi
menyayat-nyayat sujudku
yang diam tanpa suara?